Kamis, 29 September 2011

World Batik Summit, Perpanjangan Langkah Patenkan Batik


Meski batik sudah mendapat pengesahan secara resmi dari UNESCO, perpanjangan langkah untuk memerjuangkan kain etnik tersebut tetap harus dilakukan. “World Batik Summit” menjadi salah satu agendanya.

PERJUANGAN bangsa Indonesia untuk membawa batik disahkan secara internasional tercapai sudah. United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan batik sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage) pada 2 Oktober 2009.

Walau label sah tersebut sudah di genggaman, sepertinya warga Indonesia tak boleh berpuas diri. Pasalnya, kepemilikan mandat tersebut membuahkan pekerjaan rumah tersendiri yakni bagaimana memertahankan sekaligus membuktikan bahwa batik memang benar-benar milik Indonesia.

Karenanya, diperlukan kesinambungan atau perwujudan langkah strategis atas kepercayaan Unesco tersebut.

World Batik Summit ,Kokohkan Batik di Pentas Dunia !!!

USAI dikukuhkan sebagai warisan tradisi kesenian dan kebudayaan bangsa secara internasional oleh UNESCO, pekerjaan rumah untuk terus mengusung batik di pentas dunia tidak terhenti di sana. Karenanya, ajang World Batik Summit (WBS) pun digagas.
 
BATIK yang dicintai masyarakat Indonesia mungkin sudah tak lagi diragukan. Dukungan masyarakat untuk melestarikan kain adati tersebut semakin menggelora di lubuk hati warga Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari kesadaran masyarakat yang menjadikan batik sebagai bagian dari keseharian. Bahkan setiap satu pekan, para pegawai BUMN mengenakan batik sebagai busana kantor.

Dengan dukungan tersebut, batik menjadi tuan rumah di negeri sendiri pun terwujud sudah. Meski begitu positifnya dukungan masyarakat, kita jangan dulu berlega hati. Pekerjaan rumah untuk mengharumkan batik agar mendunia menjadi tantangan selanjutnya yang perlu direalisasikan. Penyelenggaraan World Batik Summit menjadi sebuah langkah nyata untuk kian mengharumkan batik di pentas internasional.

Mulai Rabu (28/9/2011), Indonesia menggelar “Word Batik Summit 2011”, sebagai ajang konferensi dan pameran batik yang bertema ‘Indonesia: Global Home of Batik’.

ACARA yang akan berlangsung dari tanggal 28 September sampai 2 Oktober 2011 itu dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Balai Sidang Jakarta.
 
Sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk perwakilan UNESCO, akan tampil dalam konferensi tersebut. Dalam pidatonya, SBY mengatakan batik bisa dijadikan sebagai sarana diplomasi Indonesia dalam pergaulan internasional, sehingga bisa meningkatkan citra Indonesia.